Aspal, Aspal terbuat material berwarna hitam yang menutupi jalan raya, merupakan bagian penting dari infrastruktur modern. Di balik kemampuannya menahan lalu lintas dan cuaca buruk terdapat komposisi unik yang menjadikannya material ideal untuk konstruksi jalan.
Jasa Pengspalan Depok akan mengulas lebih dalam tentang aspal terbuat dari apa, mulai dari asal usulnya, bahan penyusunnya, hingga sifatsifat yang menjadikannya istimewa.
Pengertian Aspal
Aspal adalah bahan hasil penyulingan minyak bumi atau dari endapan alam, identik dalam bentuk kental atau padat, berwarna hitam tua atau coklat.
Aspal ini tersusun dari komponen kimia kompleks seperti karbon, hidrogen, belerang, oksigen, klor dan nitrogen. Dengan jumlah karbon terbesar, sekitar 80%, hidrogen 10%, belerang 6%, sisanya adalah unsur penyusun lain seperti oksigen, nitrogen, sisa besi, nikel, dan vanadium.

Aspal Terbuat dari Apa?
Secara garis besar, aspal dapat dibagi menjadi dua sumber utama, yaitu aspal alam dan aspal hasil olahan minyak bumi.
1. Aspal Alam
Asphalt jenis ini terbentuk secara alami melalui proses geologi selama jutaan tahun. Aspal alam muncul akibat rembesan minyak bumi yang kehilangan fraksi ringannya karena penguapan dan degradasi biologis, sehingga hanya menyisakan fraksi berat berupa bitumen.
Beberapa jenis aspal alam meliputi:
a. Aspal Danau
Aspal jenis ini ditemukan dalam bentuk cairan pekat di permukaan danau. Contoh paling terkenal adalah Pitch Lake di Trinidad dan Tobago, danau aspal terbesar di dunia. Aspal ini dapat langsung digunakan setelah proses pemisahan material non-bitumen.
b. Aspal Batu (Rock Asphalt)
Asphalt ini berbentuk batuan berpori yang mengandung bitumen alami, ditemukan di pegunungan atau tambang terbuka seperti di Indonesia (Pulau Buton, Sulawesi Tenggara). Aspal Buton memiliki kandungan bitumen alami yang dapat dimanfaatkan sebagai substitusi atau campuran aspal minyak.
2. Aspal Buatan (Aspal Minyak)
Asphalt buatan merupakan hasil dari proses penyulingan minyak bumi di kilang (refinery). Aspal ini adalah residu berat atau fraksi paling akhir dalam proses distilasi minyak bumi, yang disebut bitumen.
Proses pembuatannya melalui beberapa tahap:
- Distilasi Fraksional: Memisahkan komponen-komponen minyak berdasarkan titik didih. Bitumen muncul sebagai produk terakhir karena memiliki titik didih tertinggi.
- Pemurnian (Refining): Menghilangkan zat pengotor seperti sulfur dan logam berat.
- Modifikasi: Bitumen dapat dicampur dengan bahan tambahan seperti polimer, karet, atau plastik untuk menghasilkan aspal modifikasi yang memiliki kekuatan dan elastisitas lebih baik.
Komposisi Kimia Aspal
Aspal terdiri dari beberapa senyawa kimia kompleks yang membentuk struktur unik, di antaranya:
- Asphaltene: Komponen padat dengan berat molekul tinggi, memberikan kekakuan dan kekuatan pada aspal.
- Maltene: Komponen cair yang terdiri dari resin dan minyak, memberikan kelenturan dan kemampuan lekat.
- Mineral Filler dan Agregat: Digunakan saat pencampuran untuk membentuk campuran beraspal.
Jenis Aspal
Di Indonesia, jenis aspal yang umum di bedakan menjadi dua jenis utama:
1. Aspal Alam
Aspal alam berasal dari endapan aspal yang terbentuk secara alami di dalam bumi. Indonesia memiliki cadangan aspal alam terbesar di dunia, terkonsentrasi di Pulau Buton, tenggara Sulawesi. Aspal Buton terkenal dengan kualitasnya yang tinggi dan banyak di gunakan untuk pembangunan jalan raya dan bandara.
Jenis aspal alam yang umum digunakan di Indonesia adalah :
- Aspal Buton : Dikenal dengan penetrasi (kekerasan) yang rendah dan viskositas yang tinggi, cocok untuk daerah dengan volume lalu lintas tinggi dan cuaca panas berjam-jam.
- Aspal Mastic: Memiliki penetrasi lebih tinggi (lebih lembut) dibandingkan Aspal Buton, cocok untuk daerah dengan lalu lintas sedikit dan cuaca dingin.
2. Aspal buatan
Aspal buatan diolah dari minyak bumi melalui proses penyaringan dan pemurnian. Aspalt jenis ini mempunyai banyak tingkatan, antara lain:
- Aspal Penetrasi: Di klasifikasikan berdasarkan derajat penetrasi, yaitu angka yang menunjukkan kekerasan aspal. Rasio Aspal penetrasi 60/70 dan 80/100 paling umum di gunakan di Indonesia.
- Aspal Emulsi: Campuran aspal dengan air dan pengemulsi, mudah di aplikasikan dan cepat kering, cocok untuk perbaikan jalan dan penambalan lubang.
- Aspal yang dimodifikasi: Aspal dimodifikasi dengan bahan lain seperti karet atau plastik untuk meningkatkan kinerjanya, seperti ketahanan terhadap retak dan bengkok.
- Pemilihan jenis aspal yang tepat untuk digunakan di Indonesia bergantung pada beberapa faktor, seperti:
Jenis dan kondisi jalan: lalu lintas, kondisi iklim dan tanah.
Tujuan penggunaan: Pelapis permukaan, pelapis anti-abrasi atau perbaikan jalan.
Ketersediaan dan Harga: Ketersediaan dan harga berbagai kualitas aspal di industri.
Pemerintah Indonesia memiliki baku mutu aspal yang di gunakan dalam pembangunan jalan raya, yang di tetapkan dalam Spesifikasi Umum Bahan Konstruksi (SNI) dan Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Standar ini bertujuan untuk menjamin kualitas dan ketahanan jalan raya yang di bangun.
Perlu di ketahui bahwa jenis aspal yang di gunakan di Indonesia dapat berbeda-beda tergantung kebutuhan dan kondisi setempat.
Mengapa Jalan Terbuat dari Aspal?
Jalan di buat dari aspal karena beberapa alasan utama, yaitu :
- Ketahanan dan Kekuatan :
Aspal mempunyai sifat yang kuat dan tahan lama, sehingga dapat menahan beban berat dari kendaraan dan kenyamanan lalu lintas. Sifat viskoelastiknya memungkinkan aspal mengalir dan terkompresi dengan baik sehingga menciptakan permukaan jalan yang seragam dan kuat.
- Tahan Air :
Aspal bersifat kedap air sehingga dapat melindungi struktur jalan dari kerusakan akibat air. Hal ini penting untuk mencegah erosi, kerusakan struktur, dan terbentuknya lubang pada jalan.
- Fleksibilitas:
Aspal cukup fleksibel untuk memantau pergerakan struktur jalan akibat beban lalu lintas dan juga perubahan suhu. Sifat ini membantu mencegah keretakan dan deformasi pada permukaan jalan, sehingga membuat jalan lebih tahan lama dan nyaman untuk dikendarai.
- Kemudahan Aplikasi:
Aspal mudah di bangun dan di padatkan, membantu proses pembangunan jalan lebih cepat dan efektif. Hal ini penting untuk meminimalkan gangguan lalu lintas dan mengurangi biaya konstruksi.
- Ekonomis:
Aspal merupakan material yang relatif murah di bandingkan material lain yang di gunakan untuk membangun jalan, seperti beton. Sehingga ini menjadikannya pilihan ekonomis untuk konstruksi dan pemeliharaan jalan raya.
- Ramah Lingkungan:
Aspal dapat di daur ulang dan di gunakan kembali dalam pembangunan jalan baru. Sehingga ini membantu mengurangi limbah dan pencemaran lingkungan.
- Kenyamanan Berkendara :
Aspal menciptakan permukaan jalan yang rata dan seragam sehingga memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan. Permukaan plastik yang kasar juga memberikan daya cengkram yang baik pada ban sehingga meningkatkan keselamatan berkendara.
Proses Penggunaan Aspal dalam Konstruksi Jalan
Berikut tahapan penggunaan aspal dalam proyek jalan:
- Pencampuran di AMP (Asphalt Mixing Plant): Aspal dipanaskan dan dicampur dengan agregat.
- Pengangkutan ke lokasi proyek: Campuran diangkut menggunakan truk khusus (asphalt finisher).
- Penghamparan: Campuran dituangkan dan diratakan pada permukaan jalan.
- Pemadatan: Menggunakan mesin roller untuk mencapai kekuatan dan ketebalan yang diinginkan.
- Pendinginan dan Pengeringan: Jalan siap digunakan setelah suhu turun dan aspal mengeras.
Kegunaan Lain Aspal
Selain untuk konstruksi jalan, aspal hotmix juga digunakan dalam berbagai bidang lain, seperti:
- Atap Bitumen: Aspal digunakan untuk melapisi atap agar tahan bocor.
- Kedap Air (Waterproofing): Untuk melapisi permukaan tangki, kolam, atau saluran air.
- Lapangan Olahraga: Seperti lapangan tenis dan lari.
- Pabrik dan Gudang: Sebagai lantai yang tahan terhadap bahan kimia dan berat.
Aspal dan Lingkungan
Aspal memang sangat bermanfaat, namun proses produksinya menimbulkan tantangan lingkungan, seperti emisi karbon dan penggunaan energi tinggi. Oleh karena itu, banyak inovasi dilakukan untuk menciptakan aspal ramah lingkungan seperti:
- Aspal Daur Ulang (RAP – Reclaimed Asphalt Pavement): Menggunakan kembali material dari jalan lama.
- Aspal Plastik: Campuran antara aspal dan sampah plastik yang membantu mengurangi limbah plastik.
- Aspal Rendah Emisi: Menggunakan teknologi pencampuran suhu rendah (warm mix asphalt) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Kesimpulan
Itulah penjelasan mengenai aspal terbuat dari apa, salah satu bahan yang di gunakan untuk membangun dan memperbaiki jalan. Anda juga bisa mengetahui kandungan aspal yang sebagian besar berupa karbon, hidrogen, belerang, dll.
Apalagi ternyata aspal tidak hanya di gunakan untuk konstruksi jalan saja, tetapi juga sebagai bahan konstruksi dan komponennya.
FAQ Aspal Terbuat Dari Apa
Aspal terbuat dari bitumen, yaitu residu berat hasil penyulingan minyak bumi, atau berasal dari sumber alami seperti danau aspal dan batuan yang mengandung bitumen.
Aspal alam terbentuk secara alami dari endapan hidrokarbon dan bisa langsung digunakan.
Aspal minyak merupakan hasil sampingan dari proses penyulingan minyak bumi dan seringkali dimodifikasi sebelum digunakan.
Komponen utama aspal meliputi:
Asphaltene (komponen padat)
Maltens (resin dan minyak)
Agregat (pasir, kerikil, batu pecah saat digunakan dalam konstruksi jalan)
Aspal dihasilkan melalui proses distilasi fraksional di kilang minyak, di mana bitumen merupakan fraksi paling berat dan terakhir. Setelah itu, bitumen dapat dimurnikan dan dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Jenis-jenis aspal yang umum:
1. Aspal keras (penetrasi 60/70)
2. Aspal cair (cutback)
3. Aspal emulsi
4. Aspal modifikasi (polimer, karet, dll.)